Senin, 28 Maret 2011

Bola di Tangan FIFA

Berita Bola (jakarta).

PEKANBARU, KOMPAS.com - Hasil keputusan kongres yang diikuti 78 dari 100 anggota PSSI pemilik suara sah telah dikirimkan ke Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional, Minggu (27/3). Selanjutnya tinggal pelaksanaan kongres pemilihan ketua umum dan anggota Komite Eksekutif PSSI.

Pada jumpa pers di Pekanbaru, Usman Fakaubun yang memimpin sidang kongres 78 anggota PSSI mengatakan, hasil keputusan kongres dikirim via surat elektronik ke markas FIFA di Zurich, Swiss, Minggu sekitar jam 04.30 WIB. Laporan bertitel Report on Football Association of Indonesia (PSSI) Congress itu ditujukan kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) FIFA Jerome Valcke dan Sekjen Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) Alex Soosay.

Selain berisi laporan seputar pelaksanaan kongres, laporan tersebut juga memuat tanda tangan daftar hadir anggota PSSI, susunan anggota Komite Pemilihan serta Komite Banding yang dipilih melalui pemungutan suara, dan peraturan pemilihan untuk Kongres PSSI Tahun 2011. ”Mudah-mudahan FIFA mau mengakui kongres ini,” kata Usman, yang juga anggota Komite Pemilihan.

”Kalau FIFA tidak mengakui hasil kongres ini, yang penting kami diakui masyarakat dan Pemerintah Indonesia. Pengakuan FIFA itu nomor dua,” tutur Usman, Sekretaris Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Papua. FIFA mengirim wakilnya, Frank Van Hattum, anggota Komite Asosiasi FIFA.

Van Hattum, yang juga Ketua Asosiasi Sepak Bola Selandia Baru, tidak hadir dalam kongres 78 anggota PSSI karena segera diterbangkan pengurus PSSI ke Singapura. Ia juga tidak sempat memberi keterangan pers, berbeda dengan yang dilakukan Direktur Asosiasi Anggota dan Pengembangan FIFA Thierry Regenass saat menghadiri Musyawarah Nasional Luar Biasa PSSI di Ancol, Jakarta, tahun 2009.

Tanggapan PSSI
Terkait dengan kongres 78 anggota PSSI itu, Sekjen PSSI Nugraha Besoes menyayangkan pengambilalihan kongres. Ini karena masalah kesalahan administrasi dan undangan ke pemilik suara yang salah bisa diselesaikan secara administratif.

”Kalaupun Anda menyalahkan PSSI, apa pun FIFA hanya akan mengakui pengurus PSSI yang beralamat di Stadion Gelora Bung Karno X-XI,” kata Nugraha. Ia menegaskan, PSSI atas saran perwakilan FIFA dan AFC membatalkan kongres karena dinilai membahayakan keselamatan.

”Kondisi ini karena ada pihak lain yang ikut campur. Tidak tahu dari mana mereka, Anda tahu sendiri, Anda lihat sendiri,” ujarnya.

”Kami sebagai pengprov angkat tangan dan mengembalikan ke PSSI,” kata Indra Mukhlis Adnan, Ketua Panitia Lokal Kongres PSSI dan Ketua Pengprov PSSI Riau.

Melihat situasi terakhir, bisa diibaratkan ”bola” dalam kemelut PSSI kini berada di tangan FIFA. Melihat kasus serupa dalam kongres Federasi Sepak Bola Filipina (PFF) saat pergantian Ketua PFF Jose Mari Martinez oleh Mariano Araneta, November lalu, butuh waktu sebulan lebih untuk mengetahui sikap FIFA.
Di Jakarta, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng yang ditemui di sela-sela acara sepeda gembira ”Bike for Nature” yang diselenggarakan Kompas pada Minggu pagi mengatakan, dirinya prihatin atas kekisruhan kongres PSSI.

Namun, Andi menegaskan, pengurus PSSI menjadi pihak yang paling bertanggung jawab atas kekisruhan ini. ”Sejak awal sudah saya ingatkan berkali-kali supaya PSSI melakukan kongres secara transparan, jujur, demokratis, dan penuh sportivitas,” katanya.

Ditambahkan, ia masih menunggu laporan, salah satunya dari Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo, termasuk ”legalitas” kongres yang dilanjutkan oleh anggota yang tidak dibolehkan mengikuti kongres oleh PSSI karena keanggotaannya tidak diakui. (ANG/SAM/OTW)

Sumber : Kompas


 Subscribe in a reader

Tidak ada komentar:

Posting Komentar